Affiliate Marketing, Teknik dalam Mempromosikan Produk
Teknik pemasaran dengan affiliate sudah menjadi trend di tahun ini. Dengan hanya bermodal gawai dan/atau media sosial, kita dapat melakukan promosi yang kuat dengan cara menyebarkan link penjualan produk. Oleh karena itu, teknik pemasaran dan pengiklanan ini semakin digemari. Dalam melakukan teknik afiliasi, kita tidak perlu melakukan pembelian produk yang hendak dipasarkan. Apabila pembeli membeli produk dari link yang kita sebarkan, maka kita akan menoreh komisi sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan yang bekerjasama dengan pengiklan.
Dilansir dari situs affiliatewp.com, teknik afiliasi dengan platform belanja online cukup mendominasi, yakni sekitar 67 persen. Berada di peringkat kedua setelah kehadiran SEO dalam strategi pemasaran afiliasi. Platform telah menjadi sasaran dari para pemasar afiliasi dalam mendapatkan cuan tambahan mereka. Menilik dari situs databoks, Shopee menempati urutan tertinggi dalam hal pengunjung terbanyak di Indonesia. Sedangkan, Tokopedia menempati predikat kedua dengan pencapaian pengunjung 1,1 miliar lebih sedikit dari Shopee. Untuk Bukalapak, pencapaian pengunjung lebih sedikit 1,182 miliar dari pengunjung Shopee. Data ini diambil pada tahun 2023, dimana era pandemi masih berlangsung. Era pandemi COVID-19 adalah era dimana kita perlu menjaga jarak (social distancing) dalam mencegah penyebaran virus Coronavirus Diasease 2019. Pekerjaan sebagai digital marketer, salah-satunya adalah afiliator, sangat cocok untuk menambah penghasilan ketika terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran di saat pandemi.
Teknik pemasaran afiliasi menjadi hal yang cukup keren dan oke. Namun, setiap hal pasti memiliki keuntungan dan kelemahan. Tinggal kita yang mengatur bagaimana cara menggunakannya agar dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan kita.
Keuntungan Teknik Pemasaran Afiliasi
Modal Awal Rendah
Teknik pemasarana afiliasi cukup digemari karena memerlukan biaya yang sedikit. Berbeda dengan dropshipper yang membutuhkan modal dalam membeli barang yang dibutuhkan, justru teknik promosi ini tidak membutuhkan modal atau biaya. Dengan adanya pembeli yang memasuki tautan yang disebar di media sosial atau blog, pemasar akan mendapat komisi.
Mudah untuk Dilakukan
Teknik ini mudah dilakukan. Dari sisi blogger atau influencer, cukup memasang tautan affiliate di blog atau media sosial yang dimiliki.
Risiko yang Rendah
Setiap menjalankan bisnis pasti ada risiko yang perlu dihadapi. Semakin besar ekspansi atau skala bisnis yang dijalankan, semakin besar risiko atau tantangan yang perlu dihadapi. Risiko terdiri dari risko internal maupun eksternal. Salah satu contoh dari risiko internal adalah manajemen sumberdaya manusia yang kurang baik dalam suatu perusahaan. Sementara itu, risiko eksternal adalah produk yang kurang kompetitif dalam bersaing dengan pesaing lainnya. Menurut artikel accesstrade, risiko yang dihadapi dalam teknik pemasaran ini cukup rendah. Dikarenakan afiliasi tidak perlu mengeluarkan biaya dalam mengiklankan produk.
Mendapatkan Sample Produk yang Diinginkan
Pada poin ini, cukup bergantung pada keputusan dari perusahaan brand tertentu. Berdasarkan pengalaman secara khusus, setiap afiliator kosmetik mendapatkan sample kosmetik agar dapat mempromosikan prosuk tersebut.
Kekurangan Affiliate Marketing
Jaminan Pendapatan yang Tidak Pasti
Setiap pengusaha pasti mengalami ketidakpastian dalam menjalankan pekerjaanya. Ketidakpastian itu terlihat berdasarkan komisi yang didapatkan berdasarkan seberapa banyak produk yang dijual.
Teliti dalam Melakukan Pemasaran
Hal ini yang perlu dicermati, karena hal ini merupakan tolak ukur dalam melakukan pemasaran. Misalnya, dalam melakukan pemasaran di Tiktok, follower dari pemasar harus mencapai lebih dari atau sama dengan 600 orang. Dengan begitu, akun media sosial pemasar akan mendapat simbol keranjang kuning ketika hendak menautkan tautan di video atau video live yang ditayangkan. Lalu, poin yang kedua, afiliator harus cermat dalam melakukan SOW di media sosial. Siapakah target yang akan dituju dan tujuan dalam melakukan promosi, itulah beberapa komponen dalam tugas-tugas yang harus dilakukan afiliator.
Kompetisi yang Semakin Tinggi
Dikarenakan memiliki risiko yang minim, tentu teknik ini kian digemari. Apabila membutuhkan modal 600 followers, tentu orang akan mengumpulkan 600 followers dan segera mendaftarkan akun media sosialnya ke program afiliasi. Di era yang serba canggih ini, tentu mudah bukan untuk melakukannya?
Sekian dari artikel saya mengenai digital marketing ini. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar